Rabu,
3 Oktober 2018
Ningrum
Perwitasari (18706261002)
Pendidikan
Dasar S3 2018
Refleksi
Pertemuan Keempat
Pertemuan ini diawali
dengan tes jawab singkat mengenai beberapa hal, seperti mengapa naik, mengapa
turun, mengapa jauh, mengapa dekat, mengapa kecil, mengapa besar, mengapa
sulit, mengapa mudah, dll yang cukup membuat kami bingung menjawabnya. Lalu dilanjutkan
kami memberi pertanyaan apa saja kepada Prof. Marsigit dan pertanyaan itu
dijawab serta didiskusikan bersama.
Materi pertemuan ini
mengenai makna filsafat. Bahwa filsafat adalah penjelasan yang logis. Bahwa filsafat
menguak berbagai hal dengan alasan yang logis untuk menjelaskan hal itu. Pun filsafat
ini harus ada pendalaman yang dilakukan, tidak asal menjawab atau terburu-buru
menjawab tanpa pendalaman materinya.
Filsafat juga bisa
diekstensikan menjadi apa saja, bisa dijelaskan dengan out of box. Semua bisa membangun dunia, manusia? Bisa, manusia membangun
dunia bisa dilakukan, sesimpel manusia membangun dunia dari titik filsafat
cukup dengan A maka A. Batu bisa membangun rumah? Bukan semata batu sebagai
bahan bangunan, misalnya saja sebuah batu saat gempa jatuh menimpa tanah
membentuk cekungan, cekungan itulah rumah bagi si batu.
Sementara kemistri dan
perbedaan, adalah menyoal cocok dan beda. Semua di dunia ini sifatnya adalah
menimpa sifat lain. Kita bisa hidup karena ada oksigen di dalam tubuh kita yang
menimpa hemoglobin. Jadi semua benda dan semua hal di dunia ini tetap sifatnya
saling menimpa satu sama lain sehingga membuat harmoni.
Filsafat itu
bertingkat, ada tingkatan-tingkatannya sendiri. Misalnya saja materi untuk
mahasiswa doctoral, tentu saja tidak bisa diberikan pada siswa tingkat Sekolah
Dasar (SD). Sebaik-baiknya filsafat adalah yang diterapkan sesuai ruang dan
waktu. Ketika filsafat tidak dimanfaatkan sesuai ruang dan waktu, efeknya tidak
hanya itu adalah hal yang salah, tetapi juga bisa menimbulkan kematian. Kematian
ini bukan dimaksudkan kematian secara harafiah. Misalnya saja seorang siswa
tugasnya adalah belajar, ketika siswa tidak melakukan akhirnya nilai ujian
akhirnya rendah dan membuat dia tidak naik kelas. Tidak naik kelas ini adalah
kematian bagi siswa tersebut.
Ketika filsafat
ditempatkan tidak sesuai ruang dan waktu, artinya adalah sebuat mitos. Mitos ini
terjadi karena seseorang tidak berpikir, jika berpikir namanya logos. Karena itulah
sebaik-baiknya berpikir itu adalah hidup, karena dengan berpikir tandanya kita
hidup. Lihat saja bagaimana jika sesoerang tertidur, tentu dia tidak bisa
berpikir bukan?
Referensi :
https://powermathematics.blogspot.com/
https://www.uny.ac.id/
Referensi :
https://powermathematics.blogspot.com/
https://www.uny.ac.id/
No comments:
Post a Comment